Matius pasal 5 berisikan khotbah Yesus di atas Bukit dan salah satu khotbah tersebut adalah perumpamaan tentang terang dunia. Sepertimana tertulis dalam Matius 5:14 “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”
Tidak jauh dari tempat Yesus dan orang banyak yang sedang mendengar, dapat kelihatan kota-kota dan desa-desa. Yesus mengambil kesempatan yang tepat ini untuk mengajarkan perumpamaan sesuai dengan keadaan sekitar mereka pada waktu tersebut.
Adapun tujuan Yesus menyatakan perumpamaan ini adalah untuk mengilustrasikan tanggungjawab orang Kristen sebagai teladan kepada dunia, untuk menjadikan diri mereka sebagai pemantul dari terang Yesus yang adalah sumber terang.
Jika kita perhatikan di seluruh Alkitab, akan kedapatan bahawa Matius 5 bukanlah satu-satunya pasal atau ayat Alkitab yang menyebut tentang terang dunia.Berikut ini beberapa contoh yang penting:
1). Terang menjadi simbol kehadiran Allah. (Kej. 1:3; 3:24); 2). Yohanes menyebutkan Yesus sebagai terang yang bercahaya di dalam kegelapan dunia ini. (Yoh. 1:4–9); 3). Yesus menyebutkan diriNya sebagai “terang dunia.” (Yoh. 8:12; 9:5); 4). Dalam nubuatan mesianik, Yesus disebut sebagai “terang yang besar” (Yes. 9:2), dan “matahari kebenaran” (Mal. 4:2; Luk. 1:78-79); 5). Mereka yang mengasihi dan melayani Allah digambarkan sebagai "Matahari yang terbit dalam kemegahannya.” (Hak. 5:31)
Dari sini dapat dipelajari bahawa terang dunia itu adalah Yesus dan ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat peribadi, kita menjadi pemantul terang Yesus. Sehingga kita pun disebut sebagai terang dunia. Dalam kata lain, umat Kristen ada tanggungjawab untuk mengongsikan kebenaran, karakter, dan kasih Yesus kepada dunia.
Pertanyaannya, dalam hal apa terang itu dikongsikan? Apakah hanya terbatas kepada pelayanan khotbah, pelayanan penjangkauan, dan seterusnya? Secara sederhana, jawaban kita boleh dapatkan di dalam 1 Timotius 4:12.
Renungkan ini: Apakah dalam cara kita bertutur selama ini dapat menggambarkan kebenaran, karakter, dan kasih Yesus? Apakah tingkah laku, kasih sesama manusia, kesetiaan, dan bahkan kesucian kita telah menggambarkan kebenaran, katakter dan kasih Yesus?
Saudaraku, jika cara bertutur kita melemahkan semangat orang, berbanding membangun semangat, kita gagal memantulkan terang Yesus. Mari elakkan istilah-istilah yang kotor yang boleh sahaja menguris hati orang yang mendengarkan.
Untuk menjadi terang dunia, kita harus bertingkah tidak seperti dunia, kita perlu belajar untuk sabar dalam segala hal, tidak cepat marah@baran, tidak buru-buru, sopan dalam segala hal, dan mampu mengawal diri, bahkan cara makan yang sihat dan tidak berlebih-lebih, bertarak dan sebagainya.
Untuk menjadi terang, kita juga harus belajar untuk mengasihi meskipun menjadi kebencian kita. Mengasihi bukan kepada orang yang baik kepada kita sahaja tetapi bahkan kepada mush-musuh. Sehingga kita pun berbelas kasihan kepada hewan-hewan yang kita temui.
Untuk menjadi terang, haruslah kita belajar setia juga. Bukan terbatas kepada pasangan, tetapi kepada hal yang lain seperti pekerjaan, sahabat, orang tua dan terlebih dalam pelayanan.
Yang terakhir, belajar untuk memelihara kesucian diri, iaitu dengan tidak menajiskan tubuh dengan benda-benda kotor, dengan apapun yang memberi kesan negatif pada tubuh, tidak menajiskan kehidupan rohani dengan aktiviti-aktiviti yang tidak bermoral dan seterusnya.
Tuhan memberkati…